CERITA MISTERI | MISTERI TALI POCONG YANG MENYERAMKAN
0 views
Aug 4, 2025
dinsebuah rumah tua yang sudah lama terbengkalai,ada sebuah tali pocong yang menggantung,dan membuat suasana menjadi menyeramkan. PERINGATAN ‼️ SEMUA VIDIO YANG DI TAYANGKAN DI LILIN MALAM,TIDAK UNTUK DI TIRU DAN DI IKUTI SEMUANYA HANYA UNTUK PEMBELAJARAN ( BAHWA BERSEKUTU DENGAN SETAN & JIN ITU MENYESATKAN ). #lilinmalam @Lilinmalam.official tayang setiap hari pukul 19:00
View Video Transcript
0:00
Dimas bersama tiga temanku Rina, Budi,
0:03
dan Ani nekat datang ke sana.
0:06
Pintu kayu besar yang sudah lapuk di
0:08
pakan usia sedikit terbuka seakan
0:11
mengundang kami masuk.
0:13
Aku bisa merasakan hawa dingin yang
0:15
mencekam. Udara seolah tersedot oleh
0:17
sesuatu yang tak kasat mata. Bayangan
0:19
samar-samar muncul di ujung tali seperti
0:22
bentuk tubuh manusia yang terbungkus
0:23
kain kafan.
0:25
Selamat datang di cerita misteri lilin
0:27
malam.
0:28
Semua cerita misteri yang ditayangkan di
0:30
Lili Malam hanya kisah fiksi yang tak
0:31
nyata. Jika ada kesamaan cerita di Lili
0:34
malam itu hanya kebetulan semata.
0:37
Selamat menonton dan mendengarkan.
0:38
Semoga kalian menikmatinya.
0:43
[Musik]
0:44
Hujan mengguyur Desa Penari Angin tanpa
0:46
henti, membasahi tanah merah, dan
0:48
menghanyutkan bau anyir yang menusuk.
0:51
Bau itu semakin kuat di sekitar rumah
0:52
tua milik Buyut Marto, rumah yang sudah
0:54
lama ditinggalkan dan dipenuhi cerita
0:56
seram.
0:57
Aku Dimas bersama tiga temanku Rina,
1:01
Budi, dan Ani nekat datang ke sana.
1:04
Didorong rasa penasaran akan legenda
1:05
pocong yang konon menghuni rumah itu.
1:08
Jam menunjukkan pukul 23.
1:11
Angin berdesir kencang menerpa tubuh
1:13
kami yang basah kuyup. Rumah itu berdiri
1:15
kokoh, siluetnya gelap gulita di tengah
1:18
badai. Pintu kayu besar yang sudah lapuk
1:21
dimakan usia sedikit terbuka seakan
1:24
mengundang kami masuk.
1:26
Jantungku berdebar kencang. Sebuah
1:28
kombinasi dari rasa takut dan adrenalin.
1:31
Kami masuk perlahan. Langkah kaki kami
1:33
membentur lantai kayu yang berderit
1:34
nyaring menimbulkan gema menakutkan di
1:37
dalam rumah.
1:39
Bau anyir tadi semakin menyengat
1:40
bercampur dengan aroma tanah dan sesuatu
1:42
yang tak bisa kuidentifikasi seperti
1:46
bau kematian.
1:48
Rina menyalakan senter. Cahaya redupnya
1:50
menerangi ruang tamu yang berantakan.
1:52
Perabotan usam berserakan. Debu tebal
1:55
menempel di setiap sudut. Di tengah
1:57
ruangan tergeletak sebuah kain kafan
1:59
putih yang kusut. Sebagian sudah
2:01
tercabik. Seketika bulu kuduku
2:04
merinding.
2:06
Itu kain kafan bisik Ani suaranya
2:09
gemetar.
2:11
Budi yang paling berani di antara kami
2:13
maju mendekati kain kafan itu. Dia
2:16
menyentuhnya dengan ujung sepatunya.
2:19
Tiba-tiba angin bertiup kencang dari
2:21
rumah, menerbangkan kain kafan itu dan
2:23
menerangi sebuah ruangan kecil di
2:25
belakangnya.
2:26
Di sana tergantung
2:29
sesuatu.
2:31
Seutas tali. Seutas tali yang panjang,
2:34
berwarna putih kotor, kusut, dan tampak
2:36
basah. Bukan tali biasa.
2:40
Ini adalah tali pocong. Tali itu
2:42
bergerak sendiri, sedikit bergoyang.
2:45
Seakan ada sesuatu yang tergantung di
2:46
ujungnya.
2:48
Hawa dingin menusuk tulang punggungku.
2:51
Kami terpaku, mata kami tertuju pada
2:53
tali tersebut. Kemudian dari balik kain
2:57
kafan yang berserakan, kami
2:58
mendengarnya.
3:00
Suara
3:01
tangisan.
3:03
Tangisan bayi yang pilu, sangat lemah,
3:06
namun menusuk hingga ke jiwa. Tangisan
3:08
yang solah berasal dari dalam tanah.
3:11
Rina menjerit menutup matanya.
3:14
Budi mencoba maju, namun kakinya seakan
3:16
tertancap di tanah. Ani terlihat pucat
3:19
pasi, bibirnya komat kamit membaca doa.
3:23
Tali itu bergoyang lebih kencang,
3:24
berputar-putar seperti ular. Aku bisa
3:27
merasakan hawa dingin yang mencekam.
3:29
Udara seolah tersedot oleh sesuatu yang
3:31
tak kasat mata. Bayangan samar-samar
3:34
muncul di ujung tali seperti bentuk
3:36
tubuh manusia yang terbungkus kain
3:37
kafan. Tetapi dengan jelas bagian
3:40
kakinya terlihat kaki yang bengkak dan
3:41
membusuk. Suara tangisan bayi semakin
3:44
keras mencampur dengan suara gesekan
3:46
tali pocong yang bergesek di lantai
3:48
kayu. Aku merasa seperti tercekik, sulit
3:51
bernapas.
3:52
Ketakutan yang luar biasa menguasai
3:54
seluruh tubuhku.
3:57
Tiba-tiba lampu senter Rina mati.
4:00
Kami terjebak dalam kegelapan pekat.